Kisah Misteri Nyata Hantu Santriwati Herlina yang Menuntut Balas di Pesantren Lamongan

Kisah Misteri Nyata Hantu Santriwati Herlina yang Menuntut Balas di Pesantren Lamongan

 

Santriwati yang bernama Herlina dirinya merupakan salah satu santriwati dipesantren "X" di kota lamongan, dirinya anaknya cantik serta ramah. Herlina merasa ga sempat dihiraukan di pesantren itu. Sebuahdemi medapatkan perhaian, dirinya menyuri batu cincin akik dari seorang kyai yg membimbing di pesantren itu, tapi pas sedang nyuri dirinya ketauan sama santri lain  yg selanjutnya mengabarkan ke pihak pengurus pesantren. Pihak pengurus pesantren selanjutnya berniat menghukum Herlina serta melaporka ke pak Kyai yg memiliki batu akik/cincin akik tersebut.

Karena ketakutan serta malu telah dilaporkan serta bakal dihukum, dirinya langsung kabur dari pesantren itu, saat/ketika dirinya kabur dijalan dirinya tertabrak sama mobil serta dirinya meninggal seketika ditempat kejadian. Pihak dari pondok pesantren tak mengenal andai herlina meninggal dijalan waktu kabur dari pasentren. Orang tua herlina yang mengenal bahwa anaknya meninggal sontak kaget serta juga tak rela anaknya meninggal dengan kondisi mengenaskan, apa lagi sehabis tahu andai anaknya meninggal itu dikarenakan kabur dari pesanteren itu dikarenakan bakal dihukum itu dikarenakan dituduh mencuri.

Orang tua herlina selanjutnya nekad berangkat ke dukun ilmu hitam yang konon dapat menghidupkan arwah yang telah meninggal, itu dikarenakan diliputi rasa sedih serta marah kepada pihak pesantren, orang tua herlina meminta dukun tersebut untuk menghidupkan kembali arwah herlina yg telah
meninggal untuk membalas dendam.

Akhirnya Jasad Herlina nasib kembali diisi dengan arwah hantu penasaran, serta sang dukun meminta satu syarat yaitu setiap malam jumat kliwon herlina wajib minum darah, herlina berubah sejenis hantu pengisap darah, andai tak dirinya bakal meninggal lagi. Herlina pun pada akhirnya nasib kembali  kembali serta dirinya kembali ke pesantren tempat dirinya mondok, dengan tujuan menuntut balas ke pihak pesantren.

Karena pihak pesantren tak mengenal andai herlina telah tewas menerima di dirinya lagi dengan catatan meminta maaf serta mau dihukum. waktu dibilik (kamar santri) di pesantren teman-teman herlina pada heran menonton herlina yang begitu aneh tingkah lakunya tak sama sebelum dirinya kabur, wajahnya pucat pasi serta dirinya lebih tak jarang diam tak bagai biasanya. Teman2 herlina pun merasa  aneh lagi saat/ketika herlina mengangkat koper yg isinya berbau busuk, teman2 herlina curiga andai herlina  menyimpan sesuatu berbau busuk dikoper tersebut. teman2nya pun ngecek isi didalam koper tsb waktu herlina tdk ada, serta teman2 herlina kaget waktu menonton koper tsb yg isinya darah yg berbau busuk.

Read More

Demi Pesugihan, Istri Harus Menyusui Tuyul

Demi Pesugihan, Istri Harus Menyusui Tuyul

Surabaya – Donjuan (bukan nama asli), 42, dan Sephia, 38, adalah asangan suami istri yang berdomisili di kawasan Sutorejo, Surabaya. Mereka mengaku pernah memelihara tuyul selama 1,5 tahun.

Alasannya apalagi jika bukan demi pesugihan.

Tetapi, Sephia akhirnya memilih menyerah karena kondisi fisiknya semakin menurun. Meskipun sang suami menolak permintaannya tersebut.

Sephia mengaku sudah melakukan tobat nasuha. Tobat setobat-tobatnya dan takkan sudi mengulangi perbuatan musyrik lagi dengan memelihara tuyul.

Namun untuk melakukan tobat mutlak itu tentu tidak mudah.

Sephia sampai datang ke seorang dukun untuk mengambil tuyul yang sempat diasuhnya tersebut.

Selain tak kuat karena tubuhnya terus lemah dan sakit-sakitan, Sephia merasa uang hasil curian si tuyul selama ini hanya dibuat foya-foya oleh Donjuan.

"Kalau pelihara pesugihan tuyul itu korbannya istri. Sebab, tuyul itu ngempeng (maaf-menyusu, Red) dengan mengisap darah ke istri. Saya dulu gemuk, sekarang kerempeng begini karena harus menyusui tuyul. Kalau begini terus, lama-lama saya bisa meninggal," ungkap Sephia dengan kondisi pucat dan lemah, usai sidang mediasi di Pengadilan Agama (PA) Klas 1A Surabaya, Rabu (14/6/2017).

Didampingi kuasa hukumnya, Sephia blak-blakan mengaku kepada majelis hakim soal masalah yang menjerat rumah tangganya hingga harus berakhir di pengadilan agama.

Ia mengaku sakit-sakitan karena darahnya habis diisap oleh tuyul-tuyul peliharaan suaminya.

Dia pun bercerita, tahun 2015 lalu, Donjuan atas seizin dirinya memutuskan datang ke dukun di kawasan Lamongan untuk meminta pesugihan.

Hal tersebut dilakukan karena mereka tak sanggup lagi hidup susah dan banyak utang.

Hingga akhirnya, mereka bersepakat untuk memelihara tuyul dengan syarat tidak akan berdoa ataupun beribadah kepada Tuhan.

"Hampir 1,5 tahun, saya nggak lagi salat, puasa, atau ibadah lainnya apalagi cuma berdoa. Bulan puasa ini saja, saya mulai lagi puasa dan salat, tapi si tuyul malah marah-marah dan mengancam akan membunuh saya," tegas Sephia.

 

 

 

sumber : http://www.harianindo.com/2017/06/15/207299/demi-pesugihan-istri-harus-menyusui-tuyul/amp/

Read More

Cerita Kisah Mistis Nyata Pengakuan Pelaku Pencuri Kain Kafan Malam Jumat Kliwon

Cerita Kisah Mistis Nyata Pengakuan Pelaku Pencuri Kain Kafan Malam Jumat Kliwon

 



Ada semacam kepercayaan segelintir orang yang mempercayai kalau kain kafan orang yang meninggal dunia pada malam Jumat Kliwon bisa dijadikan sarana pesugihan.Karena itulah biasanya mereka yang keluarganya meninggal dunia pada malam itu akan menjaga kuburan almarhum selama 40 hari.Hal ini mereka lakukan demi menjaga agar hal yang tidak di inginkan terjadi pada kuburan almarhum yang tidak mustahil ada orang yang nekad menggalinya demi untuk mendapatkan kain kafan sang mayat.
cerita mistis pesugihan kain kafan

Secara rasional orang akan berpikir dua kali untuk melakukan perbuatan demikian. Rasanya musykil kalau benda itu bisa mendatangkan kekayaan bagi penggunanya. Meski begitu ternyata masih ada mereka yang nekad melakukannya.Kisah mistis ini di alami oleh Maryoto.

Maryoto (bukan nama sebenarnya) menceritakan tentang pengalamannya, bagaimana nekadnya dia berusaha mencuri kain kafan seorang ibu muda yang meninggal dunia pada malam Jumat Kliwon. Aku nyaris mati konyol dipukuli orang! Maryoto memulai ceritanya.
1cSampean yakin kalau kain kafan orang mati bisa dijadikan jimat?  Tanya Maryoto serius. Yang ditanya tidak segera menjawab. Karena dia sendiri masih ragu dengan ceritanya itu.
1cEntahlah, aku sendiri belum pernah melakukannya.  Jawab Kusnan.

Lantas dari mana kau tahu cerita itu Kau ini ngarang iya?  tanya Maryoto seraya menepuk bahu Kusnan. Ditanya begitu Kusnan jadi gelagapan.
Be... benar. Aku tidak ngarang kok! Aku mendengar cerita ini dari kakekku. Kakekku pernah bercerita tentang seorang temannya yang tadinya miskin tiba tiba mendadak jadi kaya raya karena melaku pesugihan kain kafan. Aku masih ingat saat itu aku diajak kakekku ke rumah temannya itu. Meskipun di kampung tetapi rumahnya besar dan bagus. Isi rumahnya pun begitu mewah. Semua barangnya berharga.Di belakang rumahnya ada kolam ikan yang luas. Saat pulang kakekku dibekali teman segepok uang. Aku sendiri kecipratan seratus ribu. Sumpah, aku tidak bohong! Kusnan berusaha meyakinkan Maryoto.

Cerita Kusnan waktu di warung kopi mak lpah itu menambah keyakinan Maryoto perihal jimat pesugihan kain kafan itu, karena sebelumnya dia juga pernah mendengar cerita tentang hal yang sama. Dulu waktu Maryoto bekerja sebagai supir Bus antar kota, dia juga mendengar cerita itu. Seorang penumpangnya menceritak pada Maryoto kalau seorang tetangganya mendadak jadi kaya lantaran melakukan pesugihan kain kafan.

Kisah nyata mistis misteri pencuri kain kafan keramat



Padahal sebelumnya tetanggaku itu cuma berjualan bubur ayam keliling. Dia tiba tiba jadi kaya setelah beberapa hari menghilang. Rupanya diam diam dia mencuri kain kafan seorang tetangga yang meninggal dunia pada malam Jumat Kliwon7 cerita penumpang itu.

Saat itu Maryoto menanggapi dingin cerita penumpangnya itu. Menurutnya penumpangnya Cuma iseng aja. Mana mungkin orang bisa jadi kaya tanpa kerja keras, batinnya. Baginya cerita yang didengarnya itu sangat tidak masuk akal Tetapi sekarang saat dirinya menganggur karena dipecat dari perusahaannya, Maryoto jadi berpikir lain tentang pesugihan itu. Cerita Kusnan dan penumpangnya itu mulai mengusik benaknya. Kalau cerita itu memang benar, kurasa tidak ada salahnya jika aku mencobanya, batin Maryoto.

Singkat cerita, diam diam Maryoto mulai kasak kusuk mencari informasi bagaimana caranya melakukan pesugihan.Bermula dari obrolannya dengan Kusnan di warung kopi Mak Ipah di terminal Pasar Tamin. Sambil sesekali menyeruput kopinya Kusnan bercerita tentang cara orang menjadi kaya dengan melakukan pesugian kain kafan orang yang mati pada malam Jumat Kliwon.dengan menggunakan kain kafan itu.

Dan yang namanya setan memang ada dimana mana. Makhluk terkutuk satu ini senantiasa berkeliaran mencari mangsa untuk diajak jadi pengikutnya dengan cara menjerumuskan manusia yang lemah imannya. Kali ini yang jadi sasarannya adalah Maryoto. Dia merasa senang bertemu dengan Maryoto yang saat itu sedang goyah imannya.

Malam itu entah dari mana tiba tiba muncul seorang kakek berjubah hitam dihadapan Maryoto yang saat itu sedang sendirian di kamarnya. Kehadiran kakek berjubah itu tentu saja membuat Maryoto nyaris pingsan saking kagetnya. Dia berteriak ketakutan. Tetapi karena dilihatnya kakek berjubah itu tersenyum ramah padanya rasa takut Maryoto mendadak sirna. Maryoto yang mulanya ingin mengambil langkah seribu jadi mengurungkan niatnya.


Si.. . siapa kau? tanya Maryoto.
Kakek berjubah hitam itu tidak segera menjawab. Dia sengaja ingin membuat agar Maryoto jadi penasaran.

Kau lupa padaku, Maryoto? 1d tanya si kakek sambil tersenyum.
Aku ini adalah kakek buyutmu. Aku tahu saat ini kau sedang dalam kesusahan. Kau sudah lama menganggur bukan? 1d tanya kakek berjubah itu lagi.

Maryoto mengangguk. Sang kakek kembali tersenyum.

Karena itulah aku sengaja datang menemuimu. Aku ingin menolongmu, 1d ujar sang kakek yang tak lain adalah jelmaan iblis yang sedang menjalankan siasat nya untuk menjerat Maryoto. Maryoto tertegun.

Benar, kakek mau menolongku? 1d tanya Maryoto serius.
Kakek berjubah itu mengangguk pasti.

Read More