Baca Juga
Kisah tentang hantu perempuan cantik yang gentayangan tidak hanya bisa
dijumpai di Indonesia saja, bahkan di Thailand pun ada cerita tentang
sosok yang mengerikan tersebut, salah satunya adalah Mae Nak Phra Khanong. Kisah ini bercerita tentang sosok wanita muda cantik bernama Nak dan cinta abadi suaminya, Mak.
Mae Nak Phra Khanong
adalah bahasa Thailand (แม่นากพระโขนง) yang artinya Lady Nak dari Phra
Khanong (sebuah distrik di Thailand). Sosok tersebut dikenal sebagai
hantu wanita yang kisahnya telah menjadi urban legend.
Ceritanya adalah tentang seorang wanita cantik yang bernama Nak yang
tinggal di sebuah rumah sederhana di pinggiran Sungai Phra Khanong
bersama sang suami bernama, Mak.
Ketika Nak sedang mengandung, sang
suami diwajibkan untuk ikut berperang.
Dalam perang tersebut suaminya
terluka parah sampai kemudian dirawat di Bangkok. Semen
Sewaktu Nak tengah hamil tua, suaminya Mak diwajibkan untuk ikut
berperang. Dalam perang tersebut sang suami terluka parah hingga
kemudian dirawat di Bangkok. Pada waktu yang bersamaan, Nak yang
ditinggalkan sendirian akhirnya meninggal dunia saat akan melahirkan.
Pada satu hari, Mak sang suami pulang kembali ke rumahnya dan
mendapati sang istri dan anaknya telah menunggunya di rumah. Namun
tetangga Mak berusaha untuk memberitahu bahwa istrinya sudah meninggal
dan perempuan itu adalah hantunya.
Sampai pada suatu hari ketika Nak sedang memasak sayuran, tak sengaja
ia menjatuhkan kapur di teras. Karena tergesa-gesa, Nak mengambil benda
tersebut menggunakan tangannya yang terjulur sangat panjang. Mak
kebetulan melihat kejadian tersebut dan baru sadar bahwa istri yang
dicintainya itu ternyata sudah menjadi hantu.
Merasa ketakutan, Mak berusaha untuk melarikan diri tanpa diketahui
sang istri. Hingga pada suatu malam, Mak berkata pada istrinya bahsa ia
ingin buang air kecil di sungai. Kesempatan itu pun ia gunakan untuk
kabur melintasi gelapnya malam.
Mengetahui sang suami telah kabur, Nak pun segera mencarinya. Mak bersembunyi di balik pohon blumea/Nat (Blumea balsamifera).
Menurut mitos setempat, para hantu takut akan daun blumea yang lengket.
Mak pun berhasil mengecoh hantu Nak, dan segar lari ke Kuil Wat Mahabut
yang konon tidak dapat dimasuki oleh hantu.
Sedih karena ditinggalkan sang suami yang dicintainya, Nak pun
meneror penduduk di Desa Phra Khanong, ia marah pada mereka karena telah
menyebabkan Mak lari meninggalkannya. Namun hantu Nak berhasil
ditangkap oleh seorang pengusir setan yang kemudian memasukkannya ke
dalam toples tanah liat, lalu membuangnya ke dalam sungai.
Ada dua versi dari kelanjutan cerita tersebut. Satu cerita
menyebutkan bahwa ada pasagan tua yang baru datang ke Phra Khanong lalu
menemukan toples itu saat memancing dan membukanya. Sedangkan versi lain
menyebutkan bahwa toples itu ditemukan oleh nelayan. Arwah Nak pun
terbebas setelah toples tersebut dibuka oleh mereka.
Setelah bebas, Nak kembali melakukan aksi terornya, sampai kemudian
berhasil ditaklukan oleh seorang bikkhu yang hebat. Agar tidak diganggu
kembali oleh hantu Nak, penduduk setempat kemudian membangun sebuah kuil
persembahan untuk Nak.